Salah satu “masalah” pekerjaan kantor adalah editing modul. Dan salah satu tantangan terbesar (lagi) dalam editing modul adalah pembuatan daftar isi. Modul yang berisi banyak halaman dan sering revisi tentunya sangat merepotkan apabila daftar isinya dibuat secara manual. Oleh sebab itu, diperlukan cara jitu untuk membuat daftar isi secara tepat dan akurat.
Readers, pada kesempatan ini saya akan menyampaikan bagaimana membuat daftar isi otomatis. Bukan hanya berguna untuk pembuatan modul, tapi juga untuk makalah, karya tulis, skripsi, dan lainnya yang membutuhkan daftar isi. Yang jelas, setelah membaca ini, Readers diharapkan mampu membuat daftar isi otomatis. Manual? Out! Hehe..
Secara umum, menu utama yang digunakan adalah “Styles” (Home – Styles – Heading) dan “Table of Contents” (References – Table of Contents).
Menu Pulldown Home – Styles – Heading (Kotak
merah)
Menu Pulldown References – Table of Contents
Bismillah..
1. Siapkan Dokumen
1. Siapkan Dokumen
Pertama-tama, siapkan dulu dokumen yang mau di buatkan daftar isi. Perhatikan, kotak hijau merupakan bagian isi. Lalu perhatikan garis dan lingkaran merah, settingan “Styles” default Ms. Word adalah “Normal”.
2. Menentukan Heading.
“PENDAHULUAN” merupakan judul BAB, sedangkan “DESKRIPSI SINGKAT” merupakan SUBBAB. Pada pengerjaannya nanti akan di bedakan. Sifatnya makin SUB, makin tinggi Styles Heading yang digunakan. Perhatikan gambar di bawah. Biasakan untuk menentukan Heading terlebih dahulu sebelum memberikan Numbering (baik berupa huruf ataupun angka). Perhatikan gambar di bawah
3.
Konsistensi
Konsistensi maksudnya adalah penerapan format yang sama atas isi suatu
bagian dalam dokumen. Penerapan Heading haruslah tepat, sesuai, dan memenuhi unsur
kesetaraan. Setara maksudnya, editor harus mampu membedakan kapan penggunaan
Heading 1 (BAB), Heading 2 (SUBBAB), Heading 3 (SUBSUBBAB), dst. Pemberian Heading
yang kurang tepat dapat menyebabkan Ms. Word salah menerjemahkan bagian dalam
daftar isi. Biasakan gunakan fitur “Format Painter” untuk memenuhi unsur kesetaraan.
Apabila seluruh bagian-bagian pokok pada BAB “A. PENDAHULUAN” telah
diberikan Heading yang sesuai, mari melanjutkan pada BAB berikutnya.
“B. KEGIATAN
BELAJAR” adalah setara dengan “A. PENDAHULUAN” oleh sebab itu kedua nya
ditentukan Heading 1. Atau, pada bagian ini dapat digunakan fitur Format
Painter.
“1. KEGIATAN BELAJAR 1: KONSEP RISIKO DAN MANAJEMEN
RISIKO” merupakan SUBBAB dari “B. KEGIATAN BELAJAR”, oleh
sebab itu diberikan Heading 2. Perlu diperhatikan, “1. KEGIATAN BELAJAR 1: KONSEP
RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO” memang setara dengan “1. DESKRIPSI SINGKAT” pada BAB
“A. PENDAHULUAN”, tapi keduanya tidak
memiliki keterkaitan sehingga tidak dapat digunakan Format Painter. Fitur
Format Painter digunakan hanya dan jika hanya dua bagian atau lebih saling
terkait.
Sedangkan “1.1. Latar Belakang Organisasi dan Pengertian Manajemen Resiko” merupakan SUBSUBBAB sehingga diberikan
Heading 3. Apabila masih ada sub bagian lainnya, dapat dipilihkan Heading
berikutnya (Heading 4, Heading 5, dst.)
Bagian yang tidak akan masuk dalam daftar
isi, dibiarkan pada kondisi default-nya (Normal)
4. Lanjutkan pemformatan pada poin 2 dan
3 hingga akhir dokumen
5. Pembuatan Daftar Isi
Apabila seluruh dokumen
telah diberikan Heading sesuai dengan bagiannya, tahap terakhir adalah
pembuatan daftar isi. Pindahkan kursor utama ke halaman daftar isi, kemudian
pilih Menu Pulldown References – Table of Contents. Akan terdapat tiga
pilihan, Automatic Table 1, Automatic Table 2, dan Manual Table. Silakan pilih
yang Automatic.
Setelah di
klik pada salah satu bagian Automatic, hasilnya akan seperti ini
Alhamdulillah, daftar isi otomatis telah selesai. Kita tidak perlu
lagi khawatir terdapat kesalahan pada pemberian nomor halaman, karena secara
otomatis setiap bagian telah ter-link dengan nomor halaman yang dimaksud. Untuk
mengecek, tekan “ctrl” lalu klik pada bagian yang ingin dituju, dengan sekejap
Ms. Word akan membawa kita pada halaman yang dimaksud.
Kalau-kalau
nanti ada revisi yang mengubah urut halaman, apakah harus diulangi step by
step?
Simplenya, ga perlu. Apabila ada revisi yang menyebabkan berubahnya
urut halaman, kita hanya perlu meng-update daftar isinya. Klik kanan sembarang
pada bagian daftar isi, klik update field.
Akan muncul window baru berisikan dua pilihan update page number only
dan update entire table. Update page number only digunakan apabila hanya ingin
memperbaharui nomor urut halaman, sedangkan update entire table digunakan
apabila user ingin memperbaharui seluruh isi pada daftar isi.
Selesai, selamat mencoba :))
Tutor by Raden Abraham
Komen aah...workshop kemarin berguna juga ya^^
ReplyDelete