Penyemangat Untuk yang Sedang Sakit

  "Tidaklah seorang muslim menderita sakit karena suatu penyakit melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan penyakit itu, sebagaimana pohon yang menggugurkan daun-daunnya". -HR Bukhari Muslim-

“Kak, hari ini Nabila les ya..”

Kira-kira itu ucapan yang disampaikan si adik di telepon. Dengan berat hati gw menolak. Agak sungkan juga sebenarnya karena si adik ini lagi UTS. Tentu penolakan tersebut bukan tanpa sebab. Ya. Akhirnya ‘dia’ menyerah juga. Padahal semangat ini masih tinggi. Walau agak sedikit kecewa, tapi dalam hati ini ada rasa bangga juga. Lho, sakit ko bangga? Hehe, bukan itu maksudnya. Bangga karena bukan semangat ini yang menyerah, cuma badannya aja.

Well, siapa sih yang pengen sakit? Gw rasa ga ada satupun orang yang berharap datangnya sakit atau terkena penyakit. Mayoritas pasti punya pendapat bahwa sehat itu mahal. Yup, bener banget bro!

Pernah ada lelucon begini..

“Akhii, kentutlah (dengan suara) yang besar supaya tidak ada dusta diantara kita!”

Nangkep? Bagus lah kalau nangkep, hehe.. Terkadang, atau mungkin seringkali, kita meledek orang yang kentut. “Dentuman” ini merupakan sebuah siklus metabolisme tubuh yang tak jarang malah membuat malu. Padahal kentut itu salah satu nikmat yang harus disyukuri, lho! Tapi seperti yang udah gw tulis sebelumnya, kentut juga bisa jadi hal yang memalukan kalau tidak dikeluarkan dengan baik, bahkan menimbulkan dusta kalau dikeluarkan ditengah keramaian! (makanya kentutlah yang besar supaya pelakunya ketahuan! Hehe…)

Kenapa kentut aja disyukuri? Jadi begini readers, ga bisa kentut juga merupakan awal timbulnya penyakit. Walaupun “sepele” sebenarnya terbentuknya kentut didalam tubuh itu melalui sebuah proses yang cukup panjang. Dari kacamata medis, kentut sebenarnya adalah gas dalam jumlah berlebih dari dalam tubuh yang dikeluarkan melalui anus. Ga main-main, biaya untuk bisa kentut ini sampai lima jutaan lho.. wiih.. Ga kebayang cuma buat bisa kentut kudu ngluarin biaya lima juta. Hmm…

Ini kenapa jadi ngomongin kentut ya? Hehe.. Baiklah, back to topic..

Nah, Readers sekalian..

Sakit sendiri punya kacamata sendiri dalam Islam. Buat yang sedang sakit, jangan galau. Jangan risau. Jangan khawatir banyak ibadah yang tidak maksimal karena sakit. Kenapa? Begini, Allah punya hadiah special dibalik tamunya yang satu ini ketika mampir di tubuh kita. Cekidot..

“Jika seorang hamba sedang sakit atau safar (dalam perjalanan),

 ia tetap diberi pahala ibadah sebagaimana ketika ia sehat

atau sebagaimana ketika ia sedang muqim (menetap)”

-HR Bukhari-

Subhanallah..

Jelaslah sudah, ga perlu galau lagi. Justru bergembiralah bagi mereka yang terbiasa melakukan amalan salih karena dalam dua keadaan tersebut (sakit dan safar) walaupun kita tidak mampu beribadah secara sempurna, tapi pahala masih tetap mengalir. Insyaa Allah, kalau kita sabar tentunya..

“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah

mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’.

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka,

dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”.

QS. Al-Baqarah : 155-157.

Masih galau juga? Hmm.. Kalau gitu, jangan lupa baca doanya

اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ اَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ َأَنْتَ الشَّافيِ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً.

Allahumma Robbannas adzhibilba’sa isyfi antasysyafii laa syifaa’an illaa syifaauka syifa’an laa yughoodiru saqomaa

“Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit dan berilah kesembuhan. Sesungguhnya (hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.”

-HR. Bukhari Muslim-

Syafakumullah untuk yang sedang sakit.

Syemangat bro!!

:))