Setiap orang pasti punya hidup dan kehidupannya sendiri. Yup, every people. Tanpa terkecuali. Terkadang tanpa kita sadari, pikiran ini terpusat pada masalah-masalah yang njelimet, yang ruwet, yang ribet, atau apapun itu namanya, padahal masih banyak hal-hal ringan, yang kecil, yang juga butuh perhatian. Ga adil rasanya kalau pikiran cuma berpusat sama masalah-masalah yang besar. Kalaupun sadar tapi tetap memikirkan hal-hal yang njelimet, itu namanya terjebak. Terjebak suasana. Terjebak suasananya sih ga apa-apa, ga masalah, yang jadi maslahnya kan kalau susah move on. Susah move on dari masalah. Ini yang repot.. Masalah adalah salah satu bentuk ujian :)
Wahai masalah, aku punya Allah yang Maha Besar.
Siapa yang ga pernah punya masalah, cung?
Pasti semua pernah punya masalah ya, yakin..
Beda orang, beda cara. Ada yang cenderung woles dengan masalah, ada yang dipikir dalam-dalam, ada yang pasrah, ada juga yang langsung bertindak cepat. Macam-macam masalah tentu beda penanganannya. Belum tentu yang langsung bertindak cepat itu baik. Belum tentu yang woles akan terus terjebak dalam masalah. Belum tentu.
Tiap penanganan atas masalah juga didukung dengan mood kita. Tapi harus diketahui, sadar ataupun tidak, berlama-lama dalam masalah kecil merupakan masalah yang besar, lho. Berlama-lama dalam masalah juga berarti merelakan waktu. Yup, berapa banyak waktu yang akan hilang seiring masalah yang ga lekas diselesaikan.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
QS. Al-Ankabut : 2
Hidup itu mirip-mirip irama musik. Yang namanya musik, pasti ga akan terdengar indah kalau cuma pakai satu nada. Pastinya musik yang bagus tersusun dari rangkaian nada. Ada do, re, mi, dan seterusnya. Juga pakai kunci-kunci nada. Ada C, Cm, C#m, D, Dm, dan seterusnya.
Begitu juga dengan hidup. Yang namanya hidup ga akan jadi indah kalau cuma menghadapi satu fase, misal bahagia terus ga pernah sedih, atau yang lebih greget: sedih terus ga pernah bahagia (Astaghfirullah, amit-amit jangan sampe >.<).
Hidup yang lurus-lurus aja ga akan ngasih kita pengalaman. Hidup yang lurus-lurus aja ga akan bikin kita berkembang karena ga ada tantangan. Tapi bukan berarti hidup itu harus cari masalah ya, hehe.
Bolehkan galau, gundah gulana, ataupun sedih ketika diuji dengan masalah?
Boleh ko. Rasul saw. pun pernah merasakan galau, kegundahan, dan kesedihan luar biasa saat Allah uji ketika ditinggal dua orang yang beliau kasihi: istri beliau, Khadijah ra., dan paman beliau, Abu Thalib. Kejadian tersebut terjadi pada tahun kesepuluh kenabian. Sampai-sampai tahun tersebut dinamai 'Amul Huzni' yang artinya tahun kesedihan.
..."Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita."...
QS. At-Taubah : 40
Prepare ourselves, Life never was easy.
Grow up, accepted it.
And when something's wrong happen..
Just take a smile..
Because.. We can't protect ourselves from sadness
without protecting ourselves from happiness..
So, siapkah kita dengan ujian dan masalah? Silakan jawab sendiri-sendiri. Usahakan jangan terlalu mesra dengan masalah, bisa banyak waktu kita yang hilang nanti..
Semangat, bro!
:)
No comments:
Post a Comment