Menu

Monday 24 March 2014

Sebuah Nama...




“Namanya siapa?” Seorang guru di bagian administrasi ini sibuk ngecek nama-nama siswa-siswi baru yang mau beli dan yang mau ambil buku.

“Abraham Christanto, Bu.”

“Kelas Sepuluh Tujuh ya? Ini buku-bukunya udah dibayar lunas ya. Tapi kamu kelebihan tiga puluh dua ribu nih uangnya. Ini kembalinya (sambil ngasih kembalian). Ngapain kamu beli LKS sama buku paket Agama Islam?”

“Eh, agama saya Islam, Bu.”

***

“Selanjutnya, mari kita tutup kegiatan sertijab eselon empat ini dengan pembacaan doa yang akan dipimpin oleh Bapak Abraham Christanto. Kepada Bapak Abraham Christanto kami persilakan.”

MC sudah mempersilakan. Saat itu memang ada agenda serah terima jabatan eselon empat untuk jabatan Kasubbag TU di pusdiklat pajak. Gw dipercaya untuk membacakan doa. Entah ide siapa ini. Tapi tersangkanya cuma dua: anak-anak OJT STAN yang ditempatin di TU, siapa lagi kalo bukan mereka! Hehe..

Dengan persiapan seadanya, gw mengiyakan. Sesaat sebelum maju ke depan, mata gw sempet mengawasi sekitar. Banyak yang merhatiin ketika berdiri, serius! Bukan ke geeran atau merasa terkenal. Tapi mungkin karena nama yang disebutkan terdengar kurang lazim untuk dipercaya memimpin doa. Beberapa terlihat sedikit keheranan. Mungkin dalam pikiran mereka, “Ko yang mimpin doa orang non Islam?”

Hasilnya memang udah bisa sedikit ditebak. Ketika salam gw ucapkan, “Assalaamu’alaykum wr. wb”, yang menjawab pun terdengar kurang antusias. Wajar. Syudah biasa ko. Tapi Alhamdulillah nya itu hanya terjadi di awal. Ketika doa yang dibacakan dalam Bahasa Arab itu fasih gw lafalkan, banyak dari mereka yang mulai khusyu’ ikut berdoa, bahkan tidak segan lagi menjawab salam penutup.

***

 Ya, itulah sedikit dari beberapa bagian cerita yang gw hapal. Sejujurnya sih sekarang udah ga kaget lagi. Untuk beberapa orang yang baru ketemu emang biasanya nganggep gw non-Islam. Bukan salah mereka juga, emang nama gw nya juga yang, kalo boleh gw bilang sih, kontroversial! That’s quiet OK…

Well, nama kontroversial bukan berarti nama yang tidak baik, lho. Nama Abraham dipilih bukan tanpa sebab. Abraham sendiri artinya Ibrahim. Atau dalam bahasa lain juga berarti ‘ayah dari orang banyak’ atau ‘ayah yang bijaksana’. Yup! Nabi Ibrahim dikenal sebagai bapaknya para nabi, tidak lain karena banyak keturunan beliau yang Allah jadikan sebagai nabi (seperti doa yang beliau panjatkan).

Sedangkan Christanto sendiri ga punya arti khusus, kecuali satu: anaknya Pak Christito dan Ibu Tanti, hehe..

Kalau coba dijelaskan, keliatannya ga ada masalah dengan nama gw. Toh salah satu unsur nama sudah terpenuhi, yaitu nama yang baik. Orang tua memang diwajibkan untuk memberikan nama yang baik bagi anaknya. Bukan nama terbaik lho ya, nama terbaik hanya ada pada sisi Allah swt.

Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik),
 QS. Taha : 8

Jadi, nama Abraham sama sekali memang bukanlah nama yang buruk. Termasuk nama yang baik. Kalaupun ada yang bilang kalo nama adalah doa, nama gw juga masih tergolong nama dengan doa yang baik: di doakan supaya menjadi ayah yang bijaksana! Aamiin!

Sadar dengan nama yang kontroversi ini ga menjadikan gw harus minder. Dulu sempet minder sih, sampe sempet ganti nama profile FB dengan mengganti nama belakang gw dengan “Secadipura”. Secadipura? Siapa tuh? Nama lengkapnya Raden Setjadipoera (baca: Secadipura) beliau kakek gw. Tapi kemudian Allah sadarkan dengan sebuah hadis

Barang siapa yg mengaku sebagai anak kepada selain bapaknya
atau menisbatkan dirinya kpd yg bukan walinya,
maka baginya laknat Allah, malaikat, dan segenap manusia.
Pada hari Kiamat nanti, Allah tidak akan
menerima darinya ibadah yang wajib maupun yang sunnah”
(HR. Muslim)

Ya Allah, Astaghfirullah T.T

Jujur, penggantian nama belakang sungguh ga dimaksudkan agar tergolong seperti hadir diatas. Tapi lebih supaya orang-orang ga menganggap gw non-Islam. Sejak saat itu (baca hadis diatas), Alhamdulillah hati ini mulai menerima. Ya syudahlah, Qadarullah, sudah ketetapannya Allah.

Kalau dulu minder, sekarang justru menjadi sebuah tantangan tersendiri ketika berkenalan. Gw pun selalu menyempatkan memperpanjang perkenalan untuk mengenalkan ke orang-orang baru kalau gw itu seorang muslim. Walaupun pada waktunya nanti mereka sendiri pun akan sadar kalau gw beragama islam, tapi ga ada salahnya kan kao memproklamirkan lebih awal? Hehe..

So guys, bersyukurlah dengan nama yang kita dapatkan. Yakinlah, ada sejarah dibalik nama tersebut. Ada doa tersirat di balik nama yang Allah pilihkan untuk kita. Bukan untuk disesali, tapi untuk disyukuri.

Syemangat bro!

1 comment:

  1. Aku juga termasuk orang-orang yang mengira kamu nonis (awalnya)
    Tapi sekarang udah tau, nama kamu bagus kok Bam :p

    ReplyDelete